Diana Klarifikasi soal Pernyataan Aksi Bela Jokowi Pakai Pakaian Dalam

Editor: SUARAKYATMEDAN.COM author photo

 

Foto : Istimewa

Jakarta – Sosok perempuan bernama Diana sempat menghebohkan publik setelah pernyataannya yang mengaku siap berdemo hanya mengenakan bra dan celana dalam demi membela Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial. Kini, ia memberikan klarifikasi terkait ucapannya tersebut.

Pernyataan Diana sebelumnya muncul sebagai bentuk protes terhadap lambannya penanganan laporan hukum terhadap Roy Suryo dan sejumlah tokoh lain yang dituding menyebarkan fitnah soal dugaan ijazah palsu Jokowi. Dalam video yang beredar, Diana—bersama sejumlah perempuan yang mengaku pendukung setia Jokowi—menyatakan siap turun ke jalan dengan pakaian minim jika polisi tak segera menetapkan para terlapor sebagai tersangka.

Roy Suryo, bersama ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar dan dokter Tifauzia Tyassuma, memang termasuk di antara pihak yang paling vokal mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi. Kasus dugaan pencemaran nama baik ini sendiri dilaporkan oleh pihak Jokowi ke polisi pada akhir April 2025.

Beberapa hari setelah pernyataannya menjadi sorotan, Diana—yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Perempuan Peduli Pancasila (P4)—akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan bahwa ucapannya soal aksi dengan pakaian dalam hanyalah bentuk spontanitas akibat rasa kecewa terhadap lambatnya proses hukum.

“Itu murni spontanitas karena kami kesal. Sampai sekarang, Roy Suryo dan kawan-kawan belum juga ditetapkan sebagai tersangka, padahal kasusnya sudah masuk tahap penyidikan,” ujar Diana kepada wartawan pada Rabu (8/10/2025), dikutip dari Tribunnews.com.

Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak isu ijazah palsu Jokowi yang dinilainya telah menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat, terutama di media sosial. “Karena lambat ditangani, di medsos setiap hari orang saling serang, saling maki. Itu yang bikin saya jengkel,” lanjutnya.

Diana menepis anggapan bahwa pernyataannya bermuatan porno. Menurutnya, kalimat tersebut tidak berarti dirinya dan kelompoknya akan bertelanjang, melainkan hanya bentuk kiasan untuk menarik perhatian publik.

“Pernyataan saya bukan hal yang cabul. Saya tidak bilang akan telanjang, saya hanya menyebut akan memakai celana dalam dan BH, itu sekadar simbol agar orang menaruh perhatian,” tegasnya.

Sebelumnya, Diana sempat membuat ultimatum akan mengerahkan sekitar 500 perempuan untuk mendatangi Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) dengan hanya mengenakan bra dan celana dalam. Aksi tersebut, katanya, dimaksudkan sebagai bentuk kekecewaan atas terus-menerusnya Jokowi menjadi sasaran perundungan tanpa ada tindakan tegas dari aparat.

“Kalau Mabes Polri tidak segera menuntaskan kasus ini, kami dari organisasi perempuan siap turun ke jalan, lima ratus orang, memakai BH dan celana dalam. Kami marah karena Pak Jokowi terus di-bully tiap hari,” ujar Diana dalam konferensi pers yang videonya diunggah akun Instagram @kata_hati165 pada Minggu (5/10/2025).

Share:
Komentar

Berita Terkini