Bencana Alam di Sumut, 116 Tewas dan 42 Masih Hilang, BNPB : Pencairan Terkendala Cuaca Akses dan Cuaca

ebanyak 116 orang meninggal dunia dan 42 orang lainnya dinyatakan hilang akibat bencana alam, berupa banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara, Sabtu

Editor: Tan
Tim BNPB mengumpulkan sejumlah korban tewas akibat banjir dan longsor di Sumut. (Foto : Antara)
MEDAN - Sebanyak 116 orang meninggal dunia dan 42 orang lainnya dinyatakan hilang akibat bencana alam, berupa banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). 

"Per hari ini kami mendata korban meninggal ada 116 jiwa, kemudian 42 masih dalam pencarian,” ungkap Kepala BNPB, Letjen Suharyanto

Letjen Suharyanto mengatakan, BNPB terkendala dengan kondisi cuaca dan akses yang masih tertutup dengan longsor dan banjir. “Masih ada titik yang belum bisa ditembus, yang diindikasikan mungkin ada korban jiwa,” papar Suharyanto. 

Walau demikian, Suharyanto menambahkan, BNPB akan berupaya keras menembus akses yang masih tertutup tersebut. Tidak hanya melakukan pencarian melalui akses darat tapi BNPB juga melakukannya lewat akses udara. 

"BNPB menyatakan komunikasi dengan pemerintah kabupaten/kota terus dijaga untuk memperbarui angka korban dan kebutuhan logistik," paparnya. 

Lebih lanjut Suharyanto menambahkan, BNPB belum dapat memastikan kapan proses pencairan korban hilang, berakhir.

Prioritas utama tetap evakuasi korban, pembukaan akses, dan pendataan pengungsi. Pemerintah daerah diminta mempercepat pendirian posko layanan kesehatan dan dapur umum di titik pengungsian paling padat. 

Berikut sebaran korban meninggal berdasarkan wilayah berdasarkan data dari BNPB : Tapanuli Tengah (Tapteng) sebanyak 47 orang meninggal dunia, Tapanuli Selatan (Tapsel) sebanyak 32 korban jiwa, Sibolga 17 orang dan Tapanuli Utara (Taput) 11 orang. 

Selain itu, enam orang meninggal dunia di Humbang Hasundutan, dua korban jiwa di Pakpak Bharat dan satu korban jiwa di Padangsidimpuan. (dicky irawan)

Share:
Komentar

Berita Terkini