![]() |
| Ilustrasi dapur umum yang sangat dibutuhkan untuk pengungsi, korban banjir. (Foto:Instagram @ybmrilian) |
Dana cadangan itu bisa dipakai pihak kecamatan untuk membangun dapur ketika mengalami bencana alam.
Mengingat, pihak kecamatan nyaris tak bisa berbuat apa-apa, membantu pengungsi, korban banjir di Kota Medan yang terjadi Kamis, 27 November 2025 lalu.
"Sangat kita sayangkan, Pemko Medan lambat mengabil kebijakan untuk membatu warga terdampak banjir kali ini. Aparat kecamatan atau kelurahan tidak mampu membuat dapur umum di lokasi pengungsian warga karena ketiadan anggaran," kata Binsar Simarmata kepada wartawan, Senin (1/12/2025).
Atas dasar itu, politisi Partai Perindo itu pun menyarankan agar kedepan dianggarkan dana cadangan di kecamatan yang rawan terkena bajir.
"Dana cadangan ini dikelola langsung oleh camat atau lurah jika sewaktu-waktu ada terjadi bencana, seperti banjir dan musibah lainnya. Saya kira Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TAPD Kota Medan memang perlu mengalokasikan dana cadangan itu untuk membangun dapur umum," paparnya.
Di sisi lain, Binsar juga mendesak aparat pemerintah kecamatan dan kelurahan bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) turun membatu warga membersihkan rumah dan lingkungan mereka yang dipenuhi lumpur serta material hanyut.
Seperti warga di Jalan Pintu Air IV Gang Pesatuan dan Gang Aman, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, butuh bantuan untuk membersihkan lingkungan mereka. Sebab, ketinggian air saat banjir di kawasan itu mencapai 5 meter.
"Saat ini warga pastinya sibuk membersihkan rumah dan lingkungan mereka. Kita minta aparat Pemko Medan turun membatu. Seperti armada Damkarmat bisa dikerahkan untuk membersihkan lumpur, dan DLH mengerahkan truk sampahnya untuk mengakut sampah," pungkasnya. (dicky irawan)
