|  | 
| Foto: Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar bersama Rico Waas saat memberikan keterangan pers di Kantor DPW NasDem Sumut. (Nizar Aldi/detikSumut) | 
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk memastikan apakah tindakan keempat anggota tersebut telah sesuai dengan prosedur.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menjelaskan bahwa personel kepolisian saat itu tengah melakukan penyelidikan terhadap pelaku kasus judi online (judol) dan penipuan daring (scamming) yang informasinya hendak meninggalkan Sumatera Utara. yang bernama Iskandar.
Karena tidak dapat memasuki area VIP maupun pesawat yang sudah bersiap untuk lepas landas, petugas kemudian berkoordinasi dengan pihak bandara guna memverifikasi identitas penumpang.
Personel kami meminta bantuan Avsec untuk memanggil Iskandar. Mereka membawa surat perintah tugas, bukan surat penangkapan atau penahanan. Kalau penangkapan, harus ada status tersangka dan pemeriksaan terlebih dahulu,” jelasnya.
Namun, setelah Iskandar diturunkan dari pesawat Garuda Indonesia, barulah diketahui bahwa orang yang diamankan bukan pelaku kejahatan yang dicari, melainkan Ketua DPW Partai NasDem Sumut.
Peristiwa memalukan ini terjadi hanya sepekan setelah Kombes Jean Calvijn Simanjuntak resmi menjabat sebagai Kapolrestabes Medan. Usai kejadian, Calvijn langsung menghubungi Iskandar dan menyampaikan permintaan maaf secara pribadi.
Saat ini, empat anggota kepolisian yang terlibat dalam insiden tersebut telah ditahan oleh Propam Polda Sumut untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran prosedur dan kode etik.
Ketua DPW Partai NasDem jelas merasa kecewa dengan profesionalitas aparat yang bisa salah menangkap orang.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
