![]() |
| Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di kantornya, Selasa (7/10/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan |
Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmennya untuk menindak tegas setiap bentuk pelanggaran di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Ia menegaskan, pegawai yang terbukti menerima uang secara tidak sah akan langsung dipecat tanpa kompromi.
Purbaya mendukung langkah bersih-bersih yang tengah dilakukan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) setelah sejumlah pegawainya diberhentikan karena terlibat praktik tidak terpuji.
“Ya, dipecat. Kalau memang ada yang menerima uang dan sudah tidak bisa ditoleransi, ya harus dipecat. Kita lakukan pembersihan di situ,” ujarnya kepada wartawan di kantornya, Selasa (7/10).
Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya besar untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi keuangan negara. Ia juga mengingatkan seluruh jajaran DJP agar menjaga integritas dan tidak lagi bermain-main dengan tanggung jawabnya.
“Pesannya jelas, untuk teman-teman di pajak: sekarang bukan waktunya main-main lagi,” tegas Purbaya.
Sebelumnya, mengutip laporan Antara, Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Bimo Wijayanto mengungkapkan bahwa pihaknya telah memecat 26 pegawai dan masih memproses 13 lainnya dalam rangka pembersihan internal yang dimulai sejak ia menjabat pada akhir Mei 2025.
“Dengan sangat menyesal kami sudah memecat 26 karyawan, dan hari ini ada tambahan 13 kasus di meja saya,” kata Bimo saat peluncuran Piagam Wajib Pajak di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta.
Bimo menegaskan, penindakan dilakukan tanpa pandang bulu demi menjaga integritas lembaga.
“Seratus rupiah saja kalau ada fraud dilakukan oleh anggota kami, akan saya pecat. Ponsel saya terbuka untuk para whistleblower, dan saya jamin keamanannya,” ujarnya.
Ia menambahkan, menjaga kepercayaan wajib pajak merupakan prioritas utama DJP. Karena itu, reformasi internal akan terus digalakkan.
“Saya sudah empat bulan memimpin DJP, dan saya ingin menegaskan: kami terus berbenah, memperbaiki diri, dan membersihkan institusi kami,” tutup Bimo.
