Supermoon Hiasi Langit Indonesia, BMKG Imbau Waspada Banjir Rob hingga 8 Oktober

Editor: SUARAKYATMEDAN.COM author photo

 

Supermoon, yang dikenal sebagai bulan biru dan "Bulan Sturgeon', terbit Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, Senin (19/8/2024). Foto: Joseph Prezioso/AFP

Fenomena supermoon pertama di tahun ini akan menghiasi langit Indonesia pada Selasa (7/10). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, hanya sebagian wilayah di Tanah Air yang dapat menyaksikan fenomena langka tersebut secara jelas.

“Supermoon di Indonesia terjadi sekitar pukul 10.47 WIB atau 11.48 WITA, dengan jarak antara Bumi dan Bulan mencapai 361.458 kilometer,” demikian keterangan resmi BMKG.

BMKG mengingatkan masyarakat pesisir untuk mewaspadai potensi kenaikan pasang air laut atau banjir rob akibat fenomena ini.

“Supermoon dapat menyebabkan air laut pasang lebih tinggi dan air surut lebih rendah dari kondisi normal,” ujar BMKG.

Fenomena bulan purnama super ini dapat diamati mulai 6 hingga 8 Oktober 2025. 

Sementara itu, supermoon berikutnya diperkirakan akan kembali terlihat di langit Indonesia pada 5 November 2025 pukul 20.19 WIB dan 4 Desember 2025 pukul 06.14 WIB.

Supermoon terjadi ketika Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi (perigee), sehingga tampak sedikit lebih besar dan lebih terang dibanding purnama biasa.

BMKG menyampaikan bahwa aktivitas hujan meteor Orionid akan berlangsung mulai 2 Oktober hingga 7 November 2025, dengan puncak intensitas diperkirakan terjadi pada 20–21 Oktober mendatang.

Share:
Komentar

Berita Terkini