Bahaya Mikroplastik bagi Manusia dan Lingkungan

Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran sangat kecil, umumnya memiliki diameter kurang dari 5 milimeter. Meski ukurannya nyaris tak terlihat,

Editor: DIG author photo

Ilustrasi mikroplastik (Foto: Getty Images/iStockphoto/pcess609)
JAKARTA - Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran sangat kecil, umumnya memiliki diameter kurang dari 5 milimeter. Meski ukurannya nyaris tak terlihat, keberadaannya menjadi ancaman serius bagi manusia dan lingkungan.

Karena ukurannya yang mikroskopis, partikel mikroplastik bisa mencemari tanah dan air, terbawa udara, bahkan menempel pada makanan tanpa disadari.

Penelitian yang dimuat dalam Environmental Science & Technology Journal pada 24 April 2024 menyebutkan bahwa Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat konsumsi mikroplastik tertinggi di dunia. Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Cornell University itu mencatat, masyarakat Indonesia rata-rata mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan, jauh lebih tinggi dibandingkan masyarakat Amerika Serikat yang hanya 2,4 gram per bulan.

Tingginya angka tersebut diduga terkait dengan proses industrialisasi yang meningkatkan limbah plastik serta serapan mikroplastik oleh manusia melalui udara, air, dan makanan.

Dampak Mikroplastik terhadap Manusia dan Lingkungan

1. Bahaya bagi tubuh manusia

  • Gangguan sistem pencernaan: Mikroplastik dapat menumpuk di saluran pencernaan dan menimbulkan iritasi serta peradangan.
  • Penyerapan zat berbahaya: Partikel mikroplastik mampu menyerap bahan kimia beracun yang kemudian masuk ke tubuh manusia.
  • Gangguan sistem endokrin: Beberapa jenis plastik mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dan memicu penyakit tertentu.
  • Stres oksidatif: Mikroplastik dapat memicu pembentukan radikal bebas yang merusak sel tubuh.
  • Penurunan imunitas: Paparan jangka panjang terhadap mikroplastik berpotensi melemahkan sistem kekebalan tubuh.

2. Bahaya bagi lingkungan

  • Pencemaran laut: Mikroplastik mencemari perairan dan dimakan oleh biota laut, yang akhirnya masuk ke rantai makanan.
  • Gangguan ekosistem: Hewan laut dan burung sering keliru menganggap mikroplastik sebagai makanan, menyebabkan kelaparan bahkan kematian.
  • Kontaminasi tanah: Partikel mikroplastik mengubah struktur tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman.
  • Pencemaran udara: Mikroplastik yang terbawa angin dapat mencemari udara dan menurunkan kualitasnya.
  • Kontribusi terhadap perubahan iklim: Degradasi plastik melepaskan gas rumah kaca yang mempercepat pemanasan global.

Contoh Mikroplastik di Sekitar Kita

  1. Serat pakaian sintetis: Saat mencuci bahan seperti polyester, nilon, atau akrilik, ribuan serat mikroplastik lepas dan masuk ke sistem air.
  2. Microbeads dalam produk perawatan pribadi: Scrub wajah, pasta gigi, dan gel mandi sering mengandung microbeads yang sulit disaring dari limbah air.
  3. Debu ban kendaraan: Gesekan antara ban dan jalan menghasilkan partikel mikroplastik yang terbawa udara atau air hujan.
  4. Kemasan makanan terdegradasi: Wadah plastik, botol, dan kantong yang terkena panas atau sinar matahari dapat hancur menjadi partikel mikroplastik.
  5. Cat yang mengelupas: Cat berbahan plastik pada dinding, kendaraan, atau kapal dapat lapuk dan menambah pencemaran.
  6. Glitter pada kosmetik dan kerajinan: Partikel kecil glitter dari make-up atau dekorasi mudah terbawa air dan mencemari lingkungan.

Cara Mengurangi Paparan Mikroplastik

  1. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong kresek, botol, dan wadah plastik.
  2. Pilih pakaian berbahan alami seperti katun, wol, atau linen.
  3. Gunakan produk perawatan pribadi yang bebas microbeads.
  4. Pasang filter air untuk mengurangi partikel mikroplastik dalam air minum.
  5. Lakukan daur ulang plastik dengan benar.
  6. Dukung kebijakan yang membatasi produksi dan penggunaan plastik.
  7. Tingkatkan kesadaran publik tentang bahaya mikroplastik bagi kesehatan dan lingkungan.

Mikroplastik memang kecil, namun dampaknya sangat besar. Dengan langkah kecil seperti mengurangi plastik sekali pakai dan memilih produk ramah lingkungan, kita dapat membantu melindungi bumi serta kesehatan generasi mendatang.(SRM/Net)

Share:
Komentar

Berita Terkini