![]() |
| Menanam Cabai Rawit agar Cepat Berbuah Tak Sesulit yang Dibayangkan. |
Sebagai bahan utama dalam berbagai masakan dan sambal khas Nusantara, cabai hampir tak pernah absen dari meja makan masyarakat Indonesia. Karena itu, banyak orang tertarik untuk menanamnya sendiri.
Sebenarnya, menanam cabai cukup mudah, asalkan dilakukan dengan perawatan yang tepat agar tanaman cepat berbuah dan tidak mudah terserang hama. Pasalnya, serangan hama dapat menghambat pertumbuhan dan mengurangi hasil panen.
Dikutip dari laman Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Semarang, berikut empat langkah utama agar cabai tumbuh subur dan cepat berbuah:
1. Menyiapkan Benih
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah memilih benih cabai unggul. Benih bisa diperoleh dari buah cabai yang sudah tua atau dibeli langsung di toko pertanian.
Pilih cabai dengan pohon yang memiliki daun dan buah lebat. Ambil bijinya, lalu jemur hingga kering. Pastikan cabai yang dijadikan benih benar-benar tua, sehat, dan bebas dari penyakit.
2. Proses Penyemaian
Siapkan media semai dengan campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam menggunakan perbandingan 2 : 1 : 1.
Tebarkan benih di atas media secara tipis dan merata, lalu tutup dengan tanah campuran hingga seluruhnya tertutup sempurna. Setelah itu, tutup wadah menggunakan kain gelap dan simpan di tempat dengan cahaya minim.
Biasanya, tunas cabai mulai muncul dalam 3–5 hari. Jika tinggi bibit sudah mencapai 5–10 cm, maka bibit sudah siap dipindahkan ke media tanam utama.
3. Pindah ke Media Tanam
Bibit cabai bisa dipindahkan ke tanah langsung, pot, polybag, atau sistem hidroponik.
Untuk media tanah, campurkan tanah humus, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 3 : 2 : 1. Sedangkan untuk hidroponik, siapkan larutan nutrisi dan pupuk organik cair (POC).
Basahi media tanam hingga lembap, lalu buat lubang tanam di tengah pot atau polybag. Pilih bibit yang sehat dan berakar kuat, masukkan satu bibit ke tiap lubang, kemudian padatkan tanah di sekitarnya agar tanaman berdiri kokoh.
4. Perawatan Rutin
Perawatan menjadi faktor kunci agar tanaman cabai cepat tumbuh dan menghasilkan buah lebat. Beberapa langkah penting dalam perawatan antara lain:
Penyiraman: Lakukan dua kali sehari, pagi dan sore, menggunakan sprayer agar air tidak berlebihan. Air cucian beras juga dapat digunakan untuk menambah nutrisi tanah.
Pruning (Pemangkasan): Potong tiga helai daun paling atas ketika tanaman berusia sekitar satu bulan agar nutrisi tanaman lebih terfokus pada pertumbuhan cabang.
Pemupukan: Beri pupuk setiap dua minggu sekali. Gunakan pupuk kandang, kompos, atau pupuk yang mengandung fosfor dan kalium untuk memperkuat akar dan mempercepat pembentukan bunga serta buah.
Pengendalian Hama: Jika muncul tanda-tanda serangan, semprot tanaman dengan pestisida nabati agar tidak mengganggu organisme baik di sekitar tanaman.
Jangan lupa menambah media tanam secara berkala karena tanah dapat berkurang seiring waktu.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, tanaman cabai dapat tumbuh subur, berbuah lebat, dan menjadi sumber bahan dapur segar di rumah.
Cabai menjadi salah satu tanaman paling populer di Indonesia, baik untuk kebutuhan industri maupun sekadar menghiasi pekarangan rumah. Meski dikenal pedas, cabai justru kaya akan berbagai nutrisi penting seperti vitamin A, B6, B12, C, kalsium, magnesium, serat, protein, dan zat besi.
Sebagai bahan utama dalam berbagai masakan dan sambal khas Nusantara, cabai hampir tak pernah absen dari meja makan masyarakat Indonesia. Karena itu, banyak orang tertarik untuk menanamnya sendiri.
Sebenarnya, menanam cabai cukup mudah, asalkan dilakukan dengan perawatan yang tepat agar tanaman cepat berbuah dan tidak mudah terserang hama. Pasalnya, serangan hama dapat menghambat pertumbuhan dan mengurangi hasil panen.
Dikutip dari laman Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Semarang, berikut empat langkah utama agar cabai tumbuh subur dan cepat berbuah:
1. Menyiapkan Benih
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah memilih benih cabai unggul. Benih bisa diperoleh dari buah cabai yang sudah tua atau dibeli langsung di toko pertanian.
Pilih cabai dengan pohon yang memiliki daun dan buah lebat. Ambil bijinya, lalu jemur hingga kering. Pastikan cabai yang dijadikan benih benar-benar tua, sehat, dan bebas dari penyakit.
2. Proses Penyemaian
Siapkan media semai dengan campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam menggunakan perbandingan 2 : 1 : 1.
Tebarkan benih di atas media secara tipis dan merata, lalu tutup dengan tanah campuran hingga seluruhnya tertutup sempurna. Setelah itu, tutup wadah menggunakan kain gelap dan simpan di tempat dengan cahaya minim.
Biasanya, tunas cabai mulai muncul dalam 3–5 hari. Jika tinggi bibit sudah mencapai 5–10 cm, maka bibit sudah siap dipindahkan ke media tanam utama.
3. Pindah ke Media Tanam
Bibit cabai bisa dipindahkan ke tanah langsung, pot, polybag, atau sistem hidroponik.
Untuk media tanah, campurkan tanah humus, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 3 : 2 : 1. Sedangkan untuk hidroponik, siapkan larutan nutrisi dan pupuk organik cair (POC).
Basahi media tanam hingga lembap, lalu buat lubang tanam di tengah pot atau polybag. Pilih bibit yang sehat dan berakar kuat, masukkan satu bibit ke tiap lubang, kemudian padatkan tanah di sekitarnya agar tanaman berdiri kokoh.
4. Perawatan Rutin
Perawatan menjadi faktor kunci agar tanaman cabai cepat tumbuh dan menghasilkan buah lebat. Beberapa langkah penting dalam perawatan antara lain:
Penyiraman: Lakukan dua kali sehari, pagi dan sore, menggunakan sprayer agar air tidak berlebihan. Air cucian beras juga dapat digunakan untuk menambah nutrisi tanah.
Pruning (Pemangkasan): Potong tiga helai daun paling atas ketika tanaman berusia sekitar satu bulan agar nutrisi tanaman lebih terfokus pada pertumbuhan cabang.
Pemupukan: Beri pupuk setiap dua minggu sekali. Gunakan pupuk kandang, kompos, atau pupuk yang mengandung fosfor dan kalium untuk memperkuat akar dan mempercepat pembentukan bunga serta buah.
Pengendalian Hama: Jika muncul tanda-tanda serangan, semprot tanaman dengan pestisida nabati agar tidak mengganggu organisme baik di sekitar tanaman.
Jangan lupa menambah media tanam secara berkala karena tanah dapat berkurang seiring waktu.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, tanaman cabai dapat tumbuh subur, berbuah lebat, dan menjadi sumber bahan dapur segar di rumah. (SRM/Net)
