QRIS Tap Kini Bisa untuk MRT, LRT, KRL, dan Transjakarta : Tak Perlu Scan Lagi

Editor: DIG author photo

Foto Dokumen : QRIS Tap


Bank Indonesia (BI) resmi memperluas penggunaan fitur QRIS Tap In & Out untuk lima moda transportasi umum di wilayah Jabodetabek, menjadikan pembayaran lebih cepat dan praktis tanpa perlu memindai kode QR.

Peluncuran fitur ini dilakukan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo bersama Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia x Indonesia Fintech Summit & Expo (FEKDI x IFSE) 2025 di JCC Senayan, Kamis (30/10).

“QRIS Tap In & Tap Out ini diluncurkan untuk lima moda transportasi di Jabodetabek,” ujar Perry, dikutip dari Kumparan.

Lima moda transportasi yang kini sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran QRIS Tap In & Out meliputi MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, KAI Commuter Line, dan Transjakarta.

Berbeda dengan QRIS reguler yang mengharuskan pengguna memindai kode QR melalui kamera ponsel, fitur QRIS Tap In & Out menggunakan teknologi Near Field Communication (NFC).

Dengan teknologi ini, pengguna cukup menempelkan smartphone di gate stasiun atau halte saat masuk (tap in) dan keluar (tap out), membuat transaksi lebih cepat, efisien, dan mengurangi antrean panjang di pintu masuk transportasi publik.

Sejak pertama kali diperkenalkan pada Maret 2025, QRIS Tap menunjukkan perkembangan pesat. Berdasarkan data BI per 6 Juni 2025, jumlah pengguna mencapai 47,8 juta, meningkat signifikan dari 20,8 juta pengguna pada April 2025.

Jumlah merchant atau mitra penyedia layanan juga terus bertambah. Saat awal peluncuran, QRIS Tap hanya dapat digunakan di beberapa titik, seperti Stasiun MRT Bundaran HI, Stasiun MRT Lebak Bulus, Transjakarta Royaltrans, DAMRI (JR Connexion Jabodetabek), serta sejumlah rumah sakit seperti RSUD Tarakan, RSCM Kencana, dan RSPAD Gatot Subroto Paviliun Kartika.

Saat ini, ekosistem QRIS reguler telah memiliki sekitar 60 juta pengguna aktif, di mana 40 juta di antaranya merupakan pelaku UMKM.

Inovasi QRIS Tap menjadi bagian dari strategi BI dalam memperkuat transformasi sistem pembayaran digital nasional yang terus berkembang pesat. BI mencatat, volume transaksi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia kini mencapai 37 miliar transaksi per tahun, dengan nilai transaksi melalui mobile banking dan QRIS mendekati Rp60.000 triliun.

Capaian ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin terbiasa dan nyaman menggunakan sistem pembayaran nontunai, sejalan dengan visi nasional menuju ekonomi digital yang inklusif dan efisien.

Share:
Komentar

Berita Terkini