![]() |
| Ilustrasi pasien penderita ISPA yang sedang dirawat di rumah sakit. (Foto : rri) |
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan, jumlahnya mencapai 42.643 kasus di Oktober 2025. Jumlah tersebut naik tajam dari September 2025, sebanyak 30.952 kasus. Sedangkan di Agustus 2025 sebanyak 25.715 kasus.
"Sepanjang Oktober 2025, ISPA di Kota Medan tercatat hingga 42.643 kasus. Angka ini tertinggi sepanjang Januari - Oktober 2025," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, dr Irliyan Saputra Sp.OG, Kamis (20/11/2025).
Irliyan Saputra menambahkan angka Bed Occupancy Rate (BOR) pada sejumlah rumah sakit di Kota Medan terbilang tinggi pada Bulan Oktober lalu.
"Bulan ini angka BOR rumah sakit di Kota Medan sudah jauh menurun. Walaupun mungkin masih terbilang tinggi, tetapi secara keseluruhan angka itu terbilang menurun cukup jauh. Grafiknya sudah melandai, dan kita harapkan akan terus melandai di Bulan Desember nanti," paparnya.
Walau demikian, dr Irliyan Saputra menambahkan kasus ISPA di Kota Medan sudah melandai di Bulan November 2025 ini.
"Secara data kita belum merekap di Bulan November ini. Tetapi yang pasti, jumlah kasus ISPA di Kota Medan pada November ini sudah melandai dibandingkan bulan lalu," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Medan, H. Iswanda Ramli alias Nanda Ramli, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Kesehatan untuk fokus menekan angka ISPA tersebut.
"Kasus ISPA melonjak di Kota Medan pada Oktober lalu, mencapai lebih dari 42 ribu kasus. Kita minta Dinkes Medan untuk fokus menekan angka ISPA tersebut," paparnya, Jumat (21/11/2025).
Tak dipungkiri, kasus ISPA paling banyak menyerang anak-anak dan lansia. Terbukti, jumlah pasien rawat inap pada sejumlah rumah sakit di Kota Medan cukup tinggi di Bulan Oktober lalu dan didominasi oleh anak-anak serta lansia.
"Harus dilakukan langkah preventif yang benar-benar efektif untuk menekan angka ISPA di Kota Medan, khususnya terhadap anak-anak dan lansia," tegasnya.
Nanda Ramli mengharapkan Dinkes Medan melalui perangkatnya hingga ke tingkat Puskesmas dapat terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kembali menjaga protokol kesehatan.
"Khususnya kepada masyarakat yang sedang sakit agar tetap menggunakan masker serta menjaga pola hidup bersih dan sehat," pungkasnya. (dicky irawan)
