![]() |
| Polisi masih terus menyelidiki TKP ledakan di SMA Negeri 7 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). (Foto : cnn indonesia) |
Walau berada jauh dari titik lokasi ledakan, namun siswi yang sedang berada dalam kelas tersebut mengaku sangat jelas mendengar suara ledakan itu.
Tidak hanya sekali, tapi siswi itu mengaku bahwa ia mendengar suara ledakan sebanyak tiga kali. "Aku enggak [cedera], soalnya aku jauh dari lokasi. Dengar tiga kali, soalnya lumayan gede [suaranya]. Yang paling gede yang pertama. Saya di kelas," ungkapnya melansir dari cnnindonesia.com, Sabtu (8/11/2025).
Siswi itu mengaku bahwa ia tidak melihat titik lokasi ledakan. Ia hanya mendengar suara ledakan yang membuat suasana di kelas menjadi panik setelah mendengar suara ledakan yang cukup keras itu.
Ditambah lagi, sejumlah kaca pecah akibat getaran yang ditimbulkan dari suara ledakan itu. "Enggak [lihat ledakan], soalnya kita diminta 'lari-lari', karena banyak teman aku yang berdarah," ungkapnya.
Akibat ledakan, siswi itu mengaku bahwa banyak temannya terluka. Termasuk ketua kelasnya. "Enggak tau [berapa banyak yang luka]. Kalau ketua kelas aku, mukanya kayak ada yang nancap, gitu. Yang parah ketua kelas aku, yang syok itu wakil ketua kelas," pungkasnya.
Diketahui, ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi saat berlangsungnya salat Jumat di masjid SMA Negara 72 Jakarta. Ledakan dahsyat itu membuat para siswa panik hingga berlarian keluar.
Atas kejadian itu, Polda Metro Jaya langsung mendirikan posko untuk korban. Posko berada di RS Islam Jakarta Cempaka Putih dan RS Yarsi.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri mengatakan jumlah korban sementara 54 orang yang mengalami luka-luka. "54 orang mungkin ada yang luka ringan, sedang dan ada yang sudah pulang," ungkap Irjen Pol Asep Edi Suheri.
Irjen Pol Asep menambahkan, para korban yang menjalani perawatan ada di dua rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Islam Jakarta dan di Rumah Sakit YARSI.
"Kita sudah buat dua pasko untuk keluarga korban yang ingin mencari innformasi keberadaan anak-anaknya yang mengalami luka luka," pungkasnya. (dicky irawan)
