![]() |
| Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Menteri Pertanian (Mentan),.Andi Amran Sulaiman beserta rombongan Sidak ke Pasar Legi, Surakarta, Kamis (13/11/2025). (Foto : rri.co.id) |
Sampai awal November, sudah ada 214 kabupaten/kota yang mengalami penurunan harga beras, meningkat 19,5% dari awal Oktober yang hanya 179 kabupaten/kota.
Harga beras SPHP Rp 12.000/kg, medium Rp 13.000/kg, dan premium Rp 14.900/kg, sesuai atau di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Menteri Pertanian (Mentan),.Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa harga beras stabil dan bahkan cenderung turun di bawah HET.
Andi Amran pun meminta agar tidak ada statement yang mempolitisasi harga beras karena dapat berdampak pada rakyat kecil.
"Harga stabil, turun dan harga di bawah HET. Tapi kami ada membaca berita bahwasannya harga lagi naik, makanya kami turun ke lapangan. Kami langsung bersama Pak Wamen Pertanian. Ini juga dengan Dirut Bulog," ungkap Andi Amran saat Sidak di Pasar Legi, Surakarta, Jawa Tengah, melansir dari badanpangan.go.id, Senin (17/11/2025).
Selain itu, Satgas Pengendalian Harga Beras yang melibatkan Polri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Bapanas, Bulog dan pemerintah daerah, telah melakukan pengawasan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) juga diperkuat untuk menjaga kestabilan harga beras saat Nataru.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menyatakan bahwa stok CBP akan ditingkatkan dua kali lipat di masing-masing provinsi dan kabupaten/kota untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan konsumsi saat Nataru.
"Jadi ketersediaan stok tersebut untuk antisipasi supaya harga tidak naik pada saat Natal dan Tahun Baru. Pasti Natal dan Tahun Baru akan naik kebutuhan konsumsinya," paparnya. (dicky irawan)
