![]() |
| Puing-puing sisa kebakaran rumah Hakim PN Medan, Khamozaro Waruwu terjadi, Selasa (4/11/2025) sekitar pukul 10.41 WIB. (Foto : DPKP Medan) |
Kapolrestabes Medan Komisaris Besar Polisi Jean Calvjin Simanjuntak mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Direktorat Kriminal Polda Sumut sudah melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Proses penyelidikan kasus tersebut hingga saat ini masih terus berlanjut dengan melibatkan pemangku kebijakan terkait," ungkap Kombes Pol Jean Calvjin Simanjuntak di Medan, Rabu (5/11/2025).
Kombes Pol Jean Calvjin Simanjuntak menambahkan, pihaknya juga sudah meminta keterangan para saksi. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan olah TKP lanjutan.
"Olah TKP bertujuan untuk mencari sumber api di rumah hakim PN Medan tersebut. Hasil olah TKP tersebut bakal dikombinaskani dengan keterangan saksi untuk mencari penyebab kebakaran rumah tersebut," jelasnya.
Namun, pihaknya belum bisa menyampaikan hasil olah TKP awal dan keterangan para saksi. "Apabila sudah selesai olah TKP dan sudah ada hasil dari laboratorium forensik dan sudah kita gabungkan dengan hasil keterangan tambahan lainnya, kami segera tentukan hasilnya dan kami sampaikan," pungkasnya.
Diketahui, kebakaran rumah hakim Pengadilan Negeri Medan, Khamozaro Waruwu terjadi, Selasa (4/11/2025) sekitar pukul 10.41 WIB.
Khamozaro merupakan ketua majelis hakim yang menangani kasus korupsi tersangka Kadis PUPR Sumut Topan Ginting dan Dirut PT Dalihan Natolu Group (DNG) Akhirun Piliang.
Khamozaro mengungkapkan bahwa dia mendapatkan kabar rumahnya terbakar saat sidang. "Ada yang menelepon saya, karena sidang saya gak angkat. Saya WA kalau sedang sidang, lalu dibalas rumah saya kebakaran. Pas dapat kabar itu, saya langsung shock, langsung tutup sidang dan langsung ke rumah saya dengan seorang sekuriti naik sepeda motor," ungkap Khamozaro Waruwu.
Khamozaro menambahkan, kebakaran itu terjadi setelah 20 menit istrinya keluar dari rumah dan tidak ada seorang pun berada di dalam rumah.
"Mebakaran tersebut, tepatnya di tempat tidur utama sehingga semuanya habis bahkan pakaian tidak ada lagi termasuk pakaian kantor," ungkapnya. (dicky irawan)
