![]() |
| RDP lintas fraksi DPRD Kota Medan, Senin (17/11/2025). (Foto : suarakyatmedan.com/dicky irawan) |
Dalam RDP itu, masyarakat meminta agar PT Agro Ray Mas itu ditutup, karena berbagai permasalahan yang muncul, menyebabkan masyarakat resah.
Mewakili salah seorang warga, P.Simamora mengungkapkan, masyarakat trauma atas kebakaran yang terjadi di pabrik itu, 23 Juli 2025 lalu. Sejak itu warga sekitar selalu ketakutan dan cemas kejadian yang sama terulang lagi.
Terlebih lagi, masyarakat menilai keberadaan pabrik pengelolaan kelapa sawit itu tidak bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Menanggapi keluhan masyarakat itu, anggota DPRD Kota Medan dari Dapil II, Janses Simbolon dengan nada tinggi melontarkan kata-kata pedas kepada perwakilan PT Agro Raya Mas yang hadir dalam RDP itu.
Karena Janses menilai penyampaian pihak perusahaan soal data-data karyawan dinilai tidak benar dan direkayasa.
"Jangan kalian sampaikan data yang salah disini, saya tahu semua datanya. Termasuk jumlah karyawan dari warga sekitar yang cuma 2 orang yang kalian terima sebagai karyawan," tegas Janses.
Janses mengatakan bahwa ia banyak mengetahui keberadaan pabrik tersebut, sejak pabrik itu pertama kali beroperasi.
"Dulu sempat ada mediasi dan persetujuan akan ada warga sekitar dipekerjakan. Namun pada kenyataannya hanya 20 orang yang diterima. Selanjutnya dicari kesalahan dan berujung pemecatan kepada 20 orang itu. Jadi saya tahu semua, jangan kalian bohong,” ungkap politisi dari Partai Hanura itu.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Hadi Suhendra meminta kepada Pemko Medan untuk meninjau langsung ke pabrik tersebut untuk membuktikan kebenaran dari keluhan warga tersebut.
"Seperti izin usaha mereka tidak jelas, limbah pabrik itu mencemari tambak warga dan warga lokal tidak lagi dipekerjakan," ujarnya.
Perwakilan PT Agro Raya Mas, Charlie Rambe dan kedua rekannya yang hadir tidak banyak bicara dalam RDP itu. Mereka hanya sesekali bicara ketika dewan meminta tanggapan.
"Awalnya ada 265 karyawan dan ada 62 warga Sei Mati yang dipekerjakan sebelum kebakaran pabrik terjadi. Update sekarang, jumlah karyawan permanen ada 162 orang. Untuk karyawan warga Sei Mati, karena kontrak kerjanya sudah habis, jadi tinggal sedikit jumlahnya. Nanti, kalau sudah recovery, kita panggil lagi," paparnya. (dicky irawan)
