Tragedi Dua Wanita di Sei Rotan, Satu Tewas Satu Kritis Diduga Akibat Cinta Terlarang

Warga Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, digegerkan oleh peristiwa pertikaian berdarah yang melibatkan dua wanita pada

Editor: Tan
Kepolisian memasang garis polisi di TKP berdarah di Percut Sei Tuan, Deli Serdang. (foto/ist)
DELI SERDANG – Warga Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, digegerkan oleh peristiwa pertikaian berdarah yang melibatkan dua wanita pada Jumat pagi (7/11/2025). Satu orang dilaporkan meninggal, sementara seorang lainnya mengalami luka parah.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus tersebut.

“Masih dalam pendalaman. Hasil penyelidikan akan segera kami sampaikan,” ujar Calvijn seusai memimpin apel Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) di halaman Gudang Bulog, Jalan Mustafa, Medan Timur, Sabtu malam (8/11/2025).

Dari hasil penyelidikan awal, diketahui dua perempuan berinisial AS dan IK tersebut diduga memiliki hubungan khusus dan sering terlibat bentrok.

"Terkait motif, kami belum bisa. Korban yang selamat masih dirawat secara intensif dan belum dapat dimintai keterangan," tambahnya.

Peristiwa itu pertama kali diketahui warga sekitar pukul 08.00 WIB, setelah mendengar suara kontraktor dari dalam rumah kontrakan tempat mereka tinggal.

“Ada warga yang melapor, dua perempuan itu berkelahi dan satu di antaranya minta tolong agar dipanggilkan tim medis,” kata Kepala Dusun setempat, Irwansyah Putra.

Saat tiba di lokasi, Irwansyah menemukan salah satu korban berinisial IK terkapar di ruang tamu dengan luka serius.

"Aku sempat menunjuk ke arah kamar. Ketika kami masuk, satu lagi sudah meninggal dunia dengan gunting yang masih menancap di tubuhnya," ujarnya.

Menurut warga, bentrokan antara keduanya sudah berlangsung sejak waktu subuh. AS dan IKknown bukan warga asli desa tersebut dan baru sekitar setahun terakhir tinggal di lingkungan itu.

Pertikaian yang sering terjadi disebut mencapai puncaknya pagi itu. AS diduga menikam IK menggunakan gunting, lalu sempat menyandera anak korban sebelum akhirnya diduga mengakhiri hidupnya di dalam kamar.

Polisi telah mengamankan sejumlah bukti dari lokasi kejadian dan masih menunggu kondisi korban selamat membaik untuk mengungkap motif sebenarnya di balik tragedi tersebut. (berwarna coklat)

Share:
Komentar

Berita Terkini